WahanaNews-Jambi | Beban konsumsi listrik PLN di kawasan Jawa-Bali pada masa lebaran 2022 mengalami penurunan.
Di mana penurunan jumlah tersebut terjadi pada malam hari sebelum Idulfitri atau pada tanggal 1 Mei 2022, sebesar 30 persen dibanding pada beban normal.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Kami laporkan bahwa pada Hari H Idulfitri kemarin beban puncak malam adalah 18.500 Mega Watt turun 30 persen dari beban normal yang 29.000 Mega Watt," kata Direktur Regional Jawa, Madura dan Bali (Direg Jamali) PT PLN Haryanto WS, saat jumpa pers secara daring, Rabu (4/5/2022) lalu.
Lebih lanjut, penurunan beban listrik kembali terjadi kata Haryanto pada Selasa (2/5/2022) pagi hari yakni saat waktu dilaksanakannya salat Idul Fitri.
Penurunan beban listrik itu dia, mencapai angka paling rendah yakni hanya 13.500 Mega Watt untuk di Jawa-Bali.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Ini adalah anomali selama 20 tahun terakhir dengan beban yang turun lebih dari 60 persen, ini adalah kejadian yang luar biasa menunjukkan bahwa bagaimana masifnya mobilitas penduduk selama hari raya idul Fitri ini," ujar Haryanto.
Selanjutnya, pada hari ke dua Idul fitri atau H+1 lebaran, terjadi peningkatan beban puncak penggunaan listrik.
Pada waktu tersebut, angka beban listrik merangkak naik sekitar 800 Mega Watt dan beban terendah juga naik ke 15.000 Mega Watt.