"Ini mengindikasikan ekonomi Bali tumbuh, pariwisata Bali mulai bergeliat dan banyak masyarakat yang memanfaatkan libur Lebaran tahun ini untuk berwisata ke Bali," ucap Darmawan.
Pertumbuhan serupa terjadi di sistem kelistrikan Sumatera pada malam Lebaran 2023 dibandingkan 2022, di mana beban puncaknya naik dari 5.863 MW menjadi 6.103 MW atau tumbuh 4,1 persen.
Baca Juga:
Strategi Kolaborasi Ekonomi Indonesia-Australia Kembali Diperkuat untuk Lanjutkan Berbagai Komitmen Kerja Sama
PLN memprediksi kondisi peningkatan konsumsi listrik yang merata di daerah akan terjadi hingga H+4 Lebaran 2023.
Lebih lanjut, Darmawan mengatakan setelah arus balik mulai terjadi maka diprediksi pertumbuhan konsumsi listrik di kota besar kembali akan naik seiring dengan kembalinya aktivitas masyarakat bekerja di perkotaan.
"Kami akan tetap melakukan monitoring secara kontinyu dan melakukan penyeimbangan antara pasokan dengan demand sehingga pasokan listrik tetap terjaga dengan stabil," tuturnya.
Baca Juga:
Dukung World Water Forum 2024, PLN Bakal Siapkan 52 Charging Station
Sebelumnya, PLN telah menyiagakan sekitar 2.000 posko siaga kelistrikan dan 82 ribu personel yang standby 24 jam guna menjaga keandalan pasokan listrik selama periode Ramadhan dan Idul Fitri 1444 Hijriah.
PLN juga hadir di setiap titik kegiatan prioritas masyarakat seperti tempat ibadah, pelabuhan, bandara, stasiun, terminal, rumah sakit, dan titik vital lainnya.
Para personel tersebut dibekali dengan peralatan dan armada pendukung berupa 1.500 unit genset, 560 unit Uninterruptible Power Supply (UPS), 925 Unit Gardu Bergerak (UGB), 16 trafo mobile, 260 crane, 3.300 mobil, 3.400 motor, dan peralatan lainnya. Sumber: Antara. [Yg]