WahanaNewes-Jambi I Jurusan Ilmu politik dan Pemerintahan (JIPP) Fakultas Hukum Universitas Jambi sukes menyelenggarakan webinar bedah buku “Diplomasi Membumi” karya Dr. Darmansjah Djumala M.A, Selasa (9/11/2021).
Kegiatan yang diakukan secara online melalui via zoom itu turut mengundang nama-nama besar diantaranya Dr. Darmansyah Djumala, S.E., M.A, (Duta besar RI untuk Austria, Slovenia dan PBB tahun 2017-2021).
Baca Juga:
Keren, Dosen Unja Olah Buah Pedada jadi Produk Pangan Peningkat Sistem Imun Tubuh
Hadir sebagai pembicara utama, Rektor Universitas Jambi Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D, Dr. Helmi, S.H., M.H, dosen Fakultas Hukum Uninersitas Jambi, Dr. A. Zarkasi, S.H., M.H., Dr. Ahmad Sahide, S.IP., M.A, ketua pegiat Komunitas Belajar Menulis (KBM) dan Dr. Arfai’l, S.H., M.H, selaku ketua Jurusan Ilmu Politik dan Pemerintahan (JIPP) Fakultas Hukum Universitas Jambi.
Dalam sambutannya Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D, yang juga Rektor universitas jambi sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan bedah buku tersebut.
“Kegiatan ini merupakan salah satu indikator pendukung academic reputation,di dalam platform unja smart yaitu student accivment dalam konteks lususan dan studi lanjut, kemudian berwira usaha enterpenureship, management transformasi itu yang akan terus kita laksanakan,” katanya.
Baca Juga:
Musyawarah Ke IV IMATAPUT-JAMBI, Mardono Purba jadi Nahkoda Baru
Lebih lanjut Prof. Sutrisno juga megatakan bahwa kegiatan webinar ataupun symposium, seterusnya ini akan bekelanjutan, tentu akan memberikan suatu warna atau ciri tersendiri sebagai insan akademik.
Artinya ini sangat diperlukan sebagai bentuk aktivitas dosen yang berimplikasi dan berdampak pada mahasiswa.
Harapanya kegitan tersebut terus berlanjut dan memberikan satu sumbangan bagaiamana berpikir secara luas dan modal untuk berfikir secara kritis, merekontruksi kedalam hal yang lebih baru lagi.
Sementara itu, dalam penjelasannya Dr. Darmansyah Djumala, S.E., M.A, merasa sangat terhormat sekaligus bangga, karena Universitas Jambi bersedia menjadi penyelenggara bedah buku yang berjudul “Diplomasi Membumi” narasi citra diplomat Indonesia.
“Ini suatu kebanggaan dan saya merasa terhormat bahwa buku saya di bedah oleh akademisi universitas jambi terutama pak Helmi, beliau adalah teman lama saya sejak masih di Brussels School of Governance (BSoG) Belgia, dan sampai sekarang kita masih bersahabat dengan baik,” tuturnya.
Selanjutnya, Dr. Darmansyah menceritakan latar belakang, isi serta tujuan pembuatan bukunya. Dari keterangannya tersebut dikatakan bahwa pembuatan bukunya, merupakan sebuah mahakarya, buah pemikiran yang di tulis kemudian, dikumpulkan dari semenjak berkuliah Fakultas Ekonomi di Universitas Sriwijaya, hingga disatukan menjadi sebuah buku.
“Ini adalah artikel yang dikumpulkan antara rentang 35 tahun, jadi saya meminta kepada pembaca ataupun pembahas untuk memohon pengertian dan pemahaman untuk menyadari tentang isi, konsep ruang dan waktu. Dan pada kesempatan ini juga saya berharap kepada adik-adik mahasiswa, terkusus mahasiswa/i universitas jambi bahwa buku ini adalah refleksi dari pemikiran saya pribadi atas peristiwa nasional yang di teropong dari perspektif diplomasi politik luar negeri. Bahwa kemudian tugas para pemikir intelektual dan pelaku diplomasi untuk memetik nilai dan makna dari mata rantai sejarah, hubungan antar negara sebagai bahan pembelajaran, dari masa lalu untuk masa depan,” tutupnya.
Selanjutnya Dr. Helmi, S.H., M.H, selaku pembahas satu memberikan argumentasinya terkait buku tersebut.
Dalam penjelasannya beliau merasa sangat bersemangat kerena banyak isu-isu yang menarik untuk di bahas, namun cukup disayangkan karena belum bisa menyimpulkan secara keseluruhan isi bukunya.
“Judul bukunya sangat menggugah saya untuk membacanya, namun apa daya, ternyata tidak sampai selesai, sayang memang, karena buku ini kaya dengan pemikiran dan pengalaman seorang diplomat senior Dr. Darmansjah Djumala pada kancah pergulatan diplomasi. Serta ulasan peristiwa penting mengenai hubungan negara-negara dalam pergaulan internasional,” pungkasnya.
Hal yang sama juga di jelaskan Dr. Ahmad Sahide, S.IP., M.A, ketua pegiat Komunitas Belajar Menulis (KBM).
“Bahwa kemudian diperlukan waktu sedikit lebih banyak untuk membaca dan menganalisis buku tersebut. Namun sebagai pointnya bahwa hadirnya buku ini bisa menjadi suatu pegangan bagi mahasiswa/i dalam melihat situasi kajian hubungan internasional,” pungkasnya. (tum)