“Pemerintah Provinsi Jambi di bawah kepemimpinan Bapak Gubernur Al Haris serius menggarap sektor pendidikan. Peran Ibunda Guru memperkuat dimensi sosial-kultural dari kebijakan pendidikan daerah. Kami yakin sinergi pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan Ibunda Guru akan menciptakan lompatan kualitas pendidikan yang inklusif dan merata,” katanya.
Ia menambahkan, figur Ibunda Guru melengkapi pendekatan teknokratik birokrasi dengan nilai empati, keteladanan, dan kasih sayang.
“Ibunda Guru bukan hanya simbol penghormatan, tetapi agen perubahan sosial untuk mewujudkan Jambi unggul secara intelektual dan mulia secara moral,” pungkasnya.
Baca Juga:
Gerbang Sekolah SMK PGRI 24 Jakarta Kalideres Kembali Digembok, Ratusan Pelajar Terlantar
Ketua Umum PB PGRI, Prof. Dr. Unifah Rasyidi, menegaskan PGRI adalah mitra strategis pemerintah dalam memajukan pendidikan. Ia mengapresiasi komitmen Pemprov Jambi yang menjadikan pendidikan sebagai pilar utama pembangunan daerah.
“Lembaga pendidikan dan situs budaya daerah adalah aset nasional yang harus dijaga, tidak hanya sebagai pusat pembelajaran, tetapi juga penjaga warisan nilai dan kearifan lokal,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten II Sekda Provinsi Jambi, Jangcik Mohza, melaporkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jambi terus meningkat, dari 73,77 persen pada 2023 menjadi 74,36 persen pada 2024. Peningkatan ini didorong oleh naiknya rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah.
Ia menyebut, sejalan dengan RPJMD 2025–2029, Pemprov Jambi fokus pada program prioritas “PRO dan CERDAS” yang menggabungkan penguatan sistem kesehatan primer dan peningkatan kualitas pendidikan, termasuk penurunan angka putus sekolah serta peningkatan kompetensi guru.
Baca Juga:
Penjurusan SMA Diaktifkan Kembali, Guru dan Praktisi Pendidikan Apresiasi Langkah Kemendikdasmen
“Pengukuhan ini bukan sekadar seremoni, melainkan tonggak harapan bersama untuk menciptakan pendidikan yang lebih baik, bermakna, dan manusiawi. Sosok Ibunda Guru diharapkan menjadi inspirasi dan pengayom bagi anak-anak, pemilik masa depan bangsa,” tutup Jangcik.
[Redaktur : Ados Sianturi]