"Saya tahun ini bermain sawit dan sudah menemukan harga paling tinggi terhadap pembeliaan TBS dalam tahun ini," imbuhnya.
Penyebab kenaikan ini kata Jufri memang terjadi dari hasil produksi dan panen masyarakat yang turun drastis. Biasanya dikatakannya masyarakat yang memiliki kebun seluas satu hektar bisa menghasilkan 1 ton namun saat ini turun menjadi 50 persen hasil produksinya.
Baca Juga:
Jaksa Periksa Mantan Gubernur Aceh Terkait Korupsi Perkebunan Sawit
“Penyebab lain juga terjadi dari jumlah pabrik yang sudah mulai banyak, jadi untuk kebutuhan pabrik untuk mengelolah sawit sangat luar biasa meningkatkannya tapi tidak sebanding dengan hasil produksi petani,” ucapnya.
Meski demikian TBS kelapa sawit saat ini naik signifikan. Informasi yang ia terima bahwa harga di CPO pun naik tinggi.
“Pasti akan ada kenaikan lagi karena harga di pabrik sudah mendekati Rp 3.100 harga ini dari pabrik untuk suplayer atau DO,” ujarnya.
Baca Juga:
Stabil, Harga Sawit di Sulbar Rp 10.387 per Kilogram
“Harga ditingkat tengkulak penerimaan dari petani mungkin diangka Rp 2.500 dan ada yang Rp 2.400 dan itu dilihat dari kriteria buah, kalau yang tertinggi di RAM yakni Rp 2.900 itu kategori buah diatas lima kg dan masak,” pungkasnya. (tum)