WahanaNews-Jambi I Meroketnya harga TBS Sawit di Batanghari Jambi ternyata disebebakan beberapa faktor.
Dua pekan yang lalu harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit diangka Rp 2.560 per kg kini harga TBS di tingkat petani hampir tembus Rp 3.000 per kg.
Baca Juga:
Jaksa Periksa Mantan Gubernur Aceh Terkait Korupsi Perkebunan Sawit
Informasi naiknya harga TBS tersebut diperoleh dari Raden Jufri pemilik RAM PT. Vino Putra Batanghari di Kecamatan Pemayung, dikutip dari Tribunjambi Jumat (22/10/2021).
Ia menyebut kenaikan harga TBS kelapa sawit saat ini cukup tinggi diangka Rp 30-50 pada Kamis (21/10/2021) kemarin.
“Penerimaan di pabrik yakni Rp3.020 untuk harga di RAM sendiri ada yang Rp2.800 dan bahkan ada yang Rp 2.920. Namun harga itu biasanya RAM yang dekat dari lokasi pabrik,” kata Raden Jufri pemilik RAM PT. Vino Putra Batanghari di Kecamatan Pemayung, Jumat (22/10/2021).
Baca Juga:
Stabil, Harga Sawit di Sulbar Rp 10.387 per Kilogram
Jufri mengaku sepanjang 2021 ini memang sudah mulai ada kenaikan signifikan.
Penurunan harga ia bilang hanya terjadi paling banyak dua kali, selebihnya terus merangkak naik.
“Terakhir dua minggu yang lalu itu harga beli Rp 2.560 saat ini melonjak sudah hampir mendekati angka Rp 3.000,” kata Jufri.
"Saya tahun ini bermain sawit dan sudah menemukan harga paling tinggi terhadap pembeliaan TBS dalam tahun ini," imbuhnya.
Penyebab kenaikan ini kata Jufri memang terjadi dari hasil produksi dan panen masyarakat yang turun drastis. Biasanya dikatakannya masyarakat yang memiliki kebun seluas satu hektar bisa menghasilkan 1 ton namun saat ini turun menjadi 50 persen hasil produksinya.
“Penyebab lain juga terjadi dari jumlah pabrik yang sudah mulai banyak, jadi untuk kebutuhan pabrik untuk mengelolah sawit sangat luar biasa meningkatkannya tapi tidak sebanding dengan hasil produksi petani,” ucapnya.
Meski demikian TBS kelapa sawit saat ini naik signifikan. Informasi yang ia terima bahwa harga di CPO pun naik tinggi.
“Pasti akan ada kenaikan lagi karena harga di pabrik sudah mendekati Rp 3.100 harga ini dari pabrik untuk suplayer atau DO,” ujarnya.
“Harga ditingkat tengkulak penerimaan dari petani mungkin diangka Rp 2.500 dan ada yang Rp 2.400 dan itu dilihat dari kriteria buah, kalau yang tertinggi di RAM yakni Rp 2.900 itu kategori buah diatas lima kg dan masak,” pungkasnya. (tum)