WahanaNews-Jambi | PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) mengapresiasi terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) 12 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik.
Direktur KEEN Giat Widjaja mengungkapkan, kehadiran beleid tarif listrik EBT ini memberikan kepastian untuk pengembangan bisnis pembangkit EBT.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
"Sehingga KEEN lebih bergairah lagi untuk mengembangkan bisnisnya. Adapun harga patokan tertinggi pembelian tenaga listrik dari perpres tersebut sudah sesuai keekonomiannya dan dirasa menguntungkan," kata Giat kepada Kontan.co.id, Rabu (12/10).
Giat mengungkapkan, saat ini ada empat pembangkit EBT yang sudah berjalan antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pakkat berkapasitas 18 MW, PLTA Air Putih berkapasitas 21 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM) Madong berkapasitas 10 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Tempilang berkapasitas 5 MW.
Giat menjelaskan, ada dua proyek yang kini dalam tahapan konstruksi yakni PLTM Ordi Hulu berkapasitas 10 MW dan PLTS Tempilang dengan kapasitas 1,3 MWp.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
"Pembangkit listrik dengan total kapasitas 200 MW berikutnya sudah tahap memenuhi kriteria pra kualifikasi di PLN tapi belum sampai tahap konstruksi," imbuh Giat.
Adapun, sejumlah pembangkit tersebut meliputi PLTA Sumatera 1 berkapasitas 35 MW, PLTA Sulawesi 1 berkapasitas 75 MW dan PLTA Sulawesi 2 berkapasitas 90 MW.
Kontan mencatat, PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) optimistis kinerja keuangan untuk tahun 2022 meningkat.