Jambi.WahanaNews.Co | Ketua DRPD Provinsi Jambi, Edi Purwanto temui masyarakat korban konflik lahan di Desa Bungur, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi, Sabtu (27/5/2023)
Dihadapan Edi Purwanto, perwakilan warga Desa Bungur menceritakan bahwa pada tahun 2022 lalu, dirinya bersama BPN yang turut disaksikan masyarakat lainnya sudah mengukur dan mengecek Lahan tersebut.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
Namun sampai saat ini mereka belum menerima kejelasan hak tanah tersebut dari pihak BPN.
Kata warga dari tahun 2022 sampai saat ini, masyarakatt hanya mengetahui bahwa Lahan warga ada seluas 1.500 hektare.
"Namun sampai detik ini belum ada kejelasan dari pihak BPN apakah lahan tersebut ada atau tidak. Karena belum ada keputusan pasti dari pihak BPN," sampainya.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Dengan hadirnya ketua DPRD mereka berharap bisa membantu memperjelas bahwa lahan yang mereka permasalahkan itu ada dan dapat ditempati.
"Lahan kami luas pak, namun kami tidak mengetahui dimana lahan itu dan siapa yang memilikinya dan siapa yang menikmatinya," tegasnya.
Sekali lagi, mereka menegaskan bahwa mereka memiliki lahan yang luas namun mereka tidak bisa menikmatinya.
Dia mengatakan warga berharap persoalan ini segera selesai, sehingga kejadian ini tidak akan terulang di anak cucu nanti.
Dihadapan masyarakat, Edi Purwanto menyampaikan saat ini masih banyak konflik lahan antara masyarakat dan pihak perusahaan.
Dia mengataman sampai saat ini konflik lahan yang ada di Provinsi Jambi sebanyak 348 konflik lahan.
Diakui Edi bahwa banyak sekali masyarakat yang datang dan mengadu kepada dirinya tentang permasalahan konflik lahan.
"Tapi memang belum bisa cepat selesai, karena kita ingin hasil yang adil, saya tau perjuangan bapak ibu itu pasti panjang dan melelahkan," sebutnya.
Kata Edi, Jambi sendiri telah mendapat atensi khusus dari Menteri ATR/BPN RI, dan sebenarnya kata Edi, BPN Jambi sendiri ada di pihak masyarakat untuk membantu permasalahan tersebut.
Menurutnya, kalau mau main-main sulit, apalagi Kapolda dan Dandim sudah kompak melihat siapa yang menjadi dalang di balik konflik lahan.
Kata Edi, dirinya sudah meminta Babinsa, dan Babinkamtibmas untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat.
Disampaikannya kepada wargab berkonflik boleh saja tapi jangan sampai adu fisik, namun bisa disampaikan dengan cara-cara yang baik.
Menurut Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jambi ini meskipun sedang berkonflik namun bagaimana bisa ada efek kemanfaatan dan keadilan yang dirinya perjuangkan untuk masyarakat.
"Setelah ini kami akan panggil BPN, supaya menyelesaikan permasalahan ini. Karena tugas kita melindungi masyarakat," pungkasnya. [Yg]