Jambi.wahananews.co| Pelajar SD dan SMP yang membawa ke daratan ke sekolah berkurang drastis sejak di berlakukan kebijakan larangan membawa ke daratan ke sekolah sejak 2 Mai 2023 kemarin.
Walikota Jambi Syarif Fasha mengatakan, sekolah yang awalnya banyak siswanya membawa kendaraan bermotor saat ini jauh berkurang tetapi masih tetap ada sebagian kecil.
Baca Juga:
Wujudkan Swasembada Energi, PLN Akselerasi Pengembangan Hidrogen di Tanah Air
"Siswa yang masih membawa kendaraan ini, orang tuanya kita panggil dan kita ingatkan. Alhamdulillah semua koperatif,' ujarnya Senin (8/5/2023).
"Insya Allah satu bulan kedepan sudah kita minimalisir," tambahnya.
Lebih lanjut walikota Jambi mengatakan kebijakan pelarangan membawa kendaraan ini bertujuan untuk memutus mata rantai gank motor yang ada di Kota Jambi.
Baca Juga:
PLN EPI Galakkan Digitalisasi Biomassa, ALPERKLINAS Sebut PLN Komitmen Libatkan Masyarakat Lokal Dukung Energi Bersih
Dimana banyak anak SMP yang menjadi anggota geng motor yang di ketua anak SMA/SMK.
"Untuk anak SMA dan SMK ini kita tidak bisa menjangkau karena kewenangan Provinsi. Untuk itu kita sudah berkoordinasi dengan dinas pendidikan Provinsi Jambi," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi Mulyadi mengatakan dari hasil evaluasi hanya ada beberpa anak yang masih kedapatan membawa kendaraan bermotor kesekolah dan telah dilakukan pendekatan secara terus menerus.