WahanaNews-Jambi I PT Hutama Karya (Persero) mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebesar 3,9 kali atas Obligasi Berkelanjutan senilai Rp 1 triliun yang diterbitkan awal September ini.
Bersamaan dengan itu perusahaan juga menerbitkan sukuk mudharabah senilai Rp 500 miliar.
Baca Juga:
Hutama Karya Berikan Bantuan Alat Produksi dan Bahan Baku untuk Pengrajin Logam di Ogan Ilir
Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan penerbitan obligasi dan sukuk ini dilakukan dalam rangka mendiversifikasi sumber pendanaan eksternal, selain melalui lembaga keuangan baik bank maupun jasa keuangan non-bank.
"Kami mengapresiasi minat para investor yang juga secara tidak langsung turut mendukung untuk menyukseskan penyelesaian pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera dan semakin terbukanya akses infrastruktur di Indonesia," kata Budi dalam siaran pers, Selasa (14/9/2021).
Dia mengatakan, melalui penerbitan Obligasi Berkelanjutan ini diharapkan dapat memperbaiki struktur permodalan perusahaan untuk mendukung target rencana jangka menengah Pemerintah Indonesia khususnya Proyek Strategis Nasional (PSN)," katanya.
Baca Juga:
Pembangunan Tol Trans Sumatera Berpotensi Terhenti Jika Anies Amin Menang Pilpres 2024
Oleh perusahaan, dana surat utang ini akan digunakan untuk reprofiling pinjaman dari pinjaman jangka pendek menjadi pinjaman jangka panjang.
Obligasi yang diterbitkan merupakan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II Obligasi Tahap I. Obligasi ini ditawarkan dengan tenor 3, 5, dan 7 tahun dengan tingkat bunga masing-masing 8,25%, 8,55% dan 9,3% per tahun.
Kemudian, sukuk mudharabah dengan tenor yang sama dan tingkat imbal hasil sebesar 8,25%, 8,55% dan 9,3% per tahun.