Pada kesempatan yang sama, Sekretaris BKKBN Provinsi Jambi menambahkan bahwa kolaborasi lintas lembaga menjadi kunci dalam percepatan eliminasi stunting.
"Tidak mungkin kita bekerja sendiri-sendiri. Sinergi antara dinas kesehatan, pendidikan, PMD, hingga dunia usaha menjadi kunci percepatan eliminasi stunting," ujarnya.
Baca Juga:
Lagi - lagi Gudang BBM Ilegal di Jambi Bocor,DPC GMNI Jambi Angkat Suara
Sebagai bagian dari sesi materi, Tim Tenaga Ahli Gubernur (TAG) Provinsi Jambi, Prof. Sukendro dan Muawwin, M.M., turut memaparkan perkembangan terbaru terkait stunting di Provinsi Jambi.
Prof. Sukendro menekankan urgensi membangun sistem pemantauan gizi digital berbasis desa, sedangkan Muawwin menyoroti pentingnya pendekatan hulu melalui penguatan edukasi dan inovasi program di tingkat keluarga.
Keduanya sepakat bahwa dengan integrasi program berbasis data dan teknologi, Provinsi Jambi dapat mengejar target nasional eliminasi stunting di bawah 9 persen pada tahun 2029.
Baca Juga:
Semarak dan Meriahnya Acara HBH HKKN Provinsi Jambi
Menutup sesi, perwakilan Bappeda Provinsi Jambi, Ade Irwansyah, menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi serius dalam mengatasi masalah stunting dengan memperkuat struktur dan kapasitas Tim TP3S di seluruh wilayah.
[Redaktur : Ados Sianturi]