WahanaNews-Jambi | PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VI Balongan melaksanakan start up atau pengoperasian Kilang pasca selesainya pelaksanaan Turn Around atau proyek perawatan Kilang.
Start up Kilang Pertamina RU VI Balongan sendiri dilakukan secara bertahap sejak akhir April 2022.
Baca Juga:
Buka Rakornas KPI dan Harsiarnas ke-91, Wapres: Pastikan Masukan dari Masyarakat atas Program Penyiaran Ditindaklanjuti
Pada saat start up berlangsung mak akan ada kondisi dimana nyala api pada flare akan lebih besar dari biasanya disertai dengan suara yang juga lebih besar.
Area Manager Communication, Relation and CSR PT KPI Refinery Unit VI Balongan Imam Rismanto mengungkapkan nyala api yang terlihat lebih besar ini merupakan kondisi normal ketika tahapan start up Kilang dilakukan.
“Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kondisi ini , ini kondisi normal dan dilakukan dengan pengawasan aspek safety yang ketat”, kata Imam dalam siaran pers yang diterima media, Senin (9/5/2022) di Jakarta.
Baca Juga:
Kilang Pertamina Internasional Raih Sertifikasi AEO untuk Keamanan Rantai Pasok
Imam menyampaikan, Flare merupakan bagian peralatan kilang Balongan yang berfungsi membakar gas sisa proses produksi kilang dan menjaga kestabilan operasional kilang, sehingga bisa melindungi Kilang Minyak dari ancaman tekanan berlebihan.
“Selain sebagai pengamanan, pembakaran gas flare bertujuan untuk meminimalisir pencemaran lingkungan karena apabila gas yang dibuang ke udara tanpa dibakar terlebih dahulu tentunya memiliki dampak negatif bagi lingkungan sekitar”, jelas Imam.
Imam menjelaskan, pelaksanaan start up Kilang Balongan juga telah dikomunikasikan kepada para Kuwu di sekitar kilang Balongan. Dikutip ruangenergi. [Yg]