Namun demikian, ia menegaskan telah mengambil langkah kebijakan khusus untuk mendorong keberlangsungan program tersebut.
“Akan tetapi saya mengambil kebijakan. Program ini sangat bagus, maka kita dorong ke Kabag Kesra sebagai penanggung jawab,” tuturnya.
Baca Juga:
PT Regen Bioteknologi Solusi Indonesia Hadirkan Teknologi Biodrying Pertama di Indonesia, Dukung Pengelolaan Sampah Modern di Jambi
Sebanyak 73 hafiz dan hafizah telah direkrut dalam pelaksanaan program ini. Wali Kota menjelaskan bahwa pola kerja mereka akan disesuaikan agar lebih efektif dan efisien.
“Polanya kita ganti. Mereka bisa mengajar di dua atau tiga sekolah yang dekat dengan rumahnya. Tidak boleh terlalu jauh, sehingga mobilisasinya lebih mudah dan waktunya fleksibel,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wali Kota menyampaikan bahwa siswa di setiap sekolah akan diseleksi terlebih dahulu, lalu dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan kemampuan membaca Al-Quran.
Baca Juga:
Raih Opini WTP Sembilan Kali Berturut-turut, Walikota Jambi : Kolaborasi Untuk Kota Jambi Bahagia
“Kelompok pertama adalah yang belum bisa membaca Al-Quran. Kelompok kedua sudah bisa, tapi masih minim. Kelompok ketiga adalah mereka yang memiliki minat untuk menghafal Al-Quran,” pungkasnya.
[Redaktur : Ados Sianturi]