Ia juga mengapresiasi Badan Gizi Nasional (BGN) yang telah membangun sistem program Makan Bergizi Gratis (MBG) selama tujuh bulan ini yang telah meyasar terhadap 20 juta orang. Dan ini sekaligus merupakan intervensi Pemerintah dalam memperbaiki gizi bagi anak-anak, ibu hamil dan ibu menyusui untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Negara Brasil butuh belasan tahun untuk capai 40 juta makan gratis. Sedangkan kita harus akui negara kita punya kemampuan, bila ada kehendak, banyak yang bisa kita kerjakan bersama untuk mencapai target 82 juta anak-anak, ibu hamil dan ibu menyusui menikmati program Makan Bergizi Gratis," ucap Prabowo.
Baca Juga:
Sebanyak 56 Pelajar Terbaik Kota Jambi Resmi Dikukuhkan sebagai Paskibraka 2025
Terhadap Pangan dan kesejahteraan Petani.
Dalam Pemerintahan Prabowo – Gibran Pemerintah telah bekerja keras untuk memutus ketergantungan pada impor dengan membuka jutaan hektar lahan sawah baru yang terletak diseluruh penjuru Indonesia. Seperti Provinsi Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Wilayah Sumatera hingga Papua. Selain itu, juga dilakukan intervensi produksi pangan di Desa-Desa, menyalurkan banutna pupuk dan peralatan pertanian langsung kepada para Petani, serta meningkatkan harga beli gabah yang saat ini 6.500 rupiah agar petani sebagai produsen dapat menikmati keuntungan yang berarti. Yang saat ini telah berdampak terhadap stok cadangan beras Nasional RI lebih dari 4 juta ton dan pertama kali setelah puluhan tahun Indonesia bisa kembali mengekspor beras.
Terhadap penanggulangan kemiskinan.
Bersama Kabinet Merah Putih dalam Pemerintahan Prabowo – Gibran telah membentuk sistem Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang akan memastikan setiap program Pemerintah untu masyarakat miskin tepat sasaran dengan melakukan pendekatan secara holistik dan menyeluruh agar angka kemiskinan ekstrem segera turun ke 0 persen dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Dalam memutus rantai kemisikinan melalui pendidikan.
Pembentukan Sekolah Rakyat merupakan langkah Pemerintah dalam memutus rantai kemiskinan absolut, yang tahun ini pendiriannya baru ada 100 sekolah di Indonesia. Dan diperuntukkan untuk meraka yang berada pada Desil terendah agar dapat menikmati kualitas pendidikan yang baik.
Baca Juga:
25 Anggota Paskibraka Tapteng Dikukuhkan
Selain itu, juga telah dibangun Sekolah-Sekolah unggulan untuk mengejar ketertinggalan dalam bidang SAINS yang dinamakan Sekolah Unggul Garuda yang ditargetkan ada 20 dan 80 Sekolah bertransformasi memanfaatkan apa yang telah ada. Serta melakukan penambahan terhadap SMA Nusantara terintegrasi diseluruh plosok Negeri dan menambah fakultas Kedokteran di seluruh Indonesia untuk mengejar ketertinggalan.
Mempercepat Hilirisasi Sumber Daya Alam dan Menciptakan Lapangan Kerja Berkualitas.
Pemerintah telah bekerjasama dengan DPR RI yang disebut badan pengelola investasi atau Danantara Indonesia yang mengelola aset lebih dari 1 triliun dolar.
Dalam bidang Kesehatan.
Telah membangun sistem Kesehatan yang lebih adil dan merata melalui pengecekan Kesehatan gratis yang saat ini telah dimanfaatkan lebih dari 18 juta warga Indonesia. Serta peningkatan layanan Kesehatan di 66 Rumah Sakit tersebar di 66 Kabupaten/Kota. Dan mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus Sanur sebagai pusat layanan medis Internasional.