-Dinas Peternakan dan Perikanan (Diskannak) Sarolangun melakukan pemeriksaan ketat pada setiap hewan yang masuk wilayah Sarolangun.
Hal ini dilakukan penyebaran wabah Penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan jenis sapi.
Baca Juga:
Bareskrim Tangkap Kakak Helen Bandar Besar Lapak Narkoba Jambi
Sekretaris Diskannak Sarolangun Asnawi berkata, penyakit PMK sudah lama tidak muncul, sekitar 35 tahun yang lalu pernah muncul dan sekarang kembali.
Lanjutnya, wabah tersebut kini menjadi wabah yang sangat berbahaya, saat ini sudah menyebar di 34 provinsi di Indonesia.
Dia mengatakan, penyakit PMK ini telah menyebar di kabupaten tetangga yakni Kabupaten Musi Rawas Utara, dan sarolangun merupakan lintas jual beli sapi.
Baca Juga:
Polisi Ciduk Pembunuh Wanita dalam Lemari
"Ini yang menjadi ketakutan, karena sangat memungkinkan dengan akses yang terbilang masih dekat untuk tersebar Sarolangun penyakit PMK," sebutnya, Senin (16/5/22).
Dia menjelaskan, ciri-ciri ternak sapi yang diduga terpapar PMK, sapi tersebut banyak mengeluarkan liur, jalannya pincang, kondisi lain, ternak sapi itu akan mengalami kurang nafsu makan.
"Secara otomatis kesehatan sapi jauh berkurang, dan kita sudah melakukan upaya preventif untuk menghimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap penyakit mulut dan kuku pada sapi. Semua petugas kita libatkan, mulai dari dokter hewan hingga petaninya kita sebar luaskan informasi ini, untuk mengantisipasi setiap hewan yang masuk Kabupaten Sarolangun," jelasnya.
Asnawi menyebutkan, setiap ternak yang masuk ke Kabupaten Sarolangun harus melalui tes, jika terdateksi virus PMK maka harus diisolasi terlebih dahulu.
"Untuk para petani ternak dilapangan juga harus melapor ke dinas terkait jika menemukan persoalan yang mirip ciri-ciri hewan yang terindikasi PMK. Ini harus dilaporkan secepatnya agar tidak menyebar ke yang lainnya," ujarnya.
Sementara itu, kini hewan yang masuk ke Sarolangun sebelum melakukan tes dari dokter hewan.
Ini dilakukan sebagai upaya dinas terkait mencegah penularan PMK di wilayah Sarolangun.
"PMK ini penyebaran sangat cepat, dan untuk obatnya sampai sekarang belum ditemukan. Namun, PMK tidak menular kepada manusia, tapi untuk pemotong sapi harus melalui rumah potong hewan. Jangan sampai hewan sakit di potong," tutupnya. [yg]