Jambi.WahanaNews.co | Kapolda Jambi Irjen Pol. Albertus Rachmad Wibowo mengusulkan supaya angkutan truk batubara tidak lagi menggunakan solar subsidi, dikarenakan biaya operasional angkutan batubara tidak sesuai dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Jambi.
Kapolda mengatakan setiap hari terdapat lima ribu truk batubara beroperasi di provinsi Jambi, dengan rata-rata setiap mobil mengisi 100 liter bahan bakar.
Baca Juga:
Warga Muaro Jambi Tertipu DO Sawit, Kerugian Capai Rp5 Miliar
Jika satu liter disubsidi sekitar Rp 7 ribu, maka dalam satu tahun negara menghabiskan Rp 1,26 triliun untuk subsidi BBM solar di Provinsi Jambi.
"Kita melihat kontribusi batubara terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) provinsi Jambi tidak sebanding. Dalam setahun PAD Jambi dari batubara hanya sebesar Rp 39 miliar, ini jelas jadi kita yang membiayai operasional Industri besar," ujar Rachmad Senin (4/4/2022).
Kapolda juga meminta para pemangku kebijakan untuk mempertimbangkan serta mengkaji ulang terkait aturan pengisian solar subsidi oleh angkutan batubara dan meminta perusahaan tambang untuk menyediakan solar serta tetap memberikan upah kepada sopir angkutan batubara dengan perhitungan yang masuk akal sesuai Upah Minimum Provinsi Jambi.
Baca Juga:
2 Pemuda Jambi Salurkan Gadis Jadi PSK di Batam, Jual HP Korban untuk Ongkos
"Sekali lagi ini bukan untuk mempersulit truk batubara, nanti juga akan diusulkan pengisian BBM solar non subsidi di SPBU khusus untuk truk batubara," Tutup Kapolda. [gab]