Adapun solusi jangka panjang dengan meningkatkan produksi dalam negeri. Dalam hal ini bisa di capai dengan melaksanakan kebijakan yang memperkuat pertumbuhan investasi, guna mendapatkan produksi pasar lokal dan memenuhi permintaan pasar dalam negeri.
Selain itu, dibutuhkan cadangan pangan yang kuat untuk mendukung pelaksanaan upaya
pemerintah, mengantisipasi kelangkaan dan meningkatkan ketahanan pangan. Dilansir dari
Badan Pangan Nasional - Badan Pangan Nasional bekerja sama dengan para pihak petinggi negara untuk memperkuat pelaksanaan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Baca Juga:
Pemkot Surabaya Rencanakan Konser Internasional di Kawasan THR dan TRS
Agar Badan Usaha Milik Negara Bidang Pangan seperti Perum Bulog, Holding Pangan ID Food, dan Holding Perkebunan PTPN III dapat melaksanakan tugasnya secara optimal untuk memenuhi stok CPP.
Kebijakan pemberian subsidi bunga yang mencakup pinjaman maksimal Rp28,7 triliun telah ditetap oleh Kementrian Keuangan kepada BUMN Bidang Pangan.
Besaran subsidi bunga 2%
sampai 4,5% diterapkan dari skema penjaminan atau bisa dengan tanpa penjaminan. Sehingga
BUMN Bidang Pangan dapat bekerja sama dengan Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA), Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (ASBANDA) maupun dengan Bank Swasta yang ada.
Baca Juga:
Aduan Sementara di Posko THR, Kemnaker Catat 1.187 Kasus
Adanya kebijakan tersebut, diharapkan BUMN Bidang Pangan tidak dengan mudah keluar dari
perannya sebagai standby buyer dan offtaker terhadap produksi dalam negeri. Saat musim panen berlimpah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pangan akan secara efektif membeli
hasil panen dari petani dengan harga yang wajar.
Namun, jika musim panen terhambat, BUMN
pangan, bekerja sama dengan Badan Ketahanan Pangan Nasional, akan menjaga ketersediaan
stok dengan melakukan pengadaan bahan baku baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Hal
ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan.
Bulog dan ID Food sudah memiliki banyak pengalaman yang luas dalam industry pangan. Bulog sendiri memiliki
fasilitas gudang dan infrastruktur yang terbesar dan tersebar di seluruh Indonesia dengan luas
kapasitas total mencapai 3,8 juta ton.