Dia mengatakan di hari ke tujuh saat ini, kondisi api masih terus menyala dengan ketinggian 10-15 meter. Diduga di titik api tersebut juga terdapat kandungan gas sehingga api sulit dipadamkan.
"Kita belum tahu sampai kapan gas di dalam titik api di sumur minyak ilegal itu habisnya. Yang jelas, dari sejak terjadinya kebakaran, sampai hari ini api masih menyala, hanya saja ketinggiannya sudah mulai berkurang dari awal kebakaran," terang Fadhil.
Baca Juga:
Hakim Vonis Terdakwa Karhutla Gunung Bromo 2,5 Tahun Penjara
Sejak terjadinya kebakaran di lokasi sumur minyak ilegal di Batanghari Jambi, polisi menyebutkan akan terus berjaga sekitar tambang minyak ilegal.
Saat inipun tidak ada satupun aktivitas ilegal tambang minyak yang masih beroperasi sejak terjadinya insiden kebakaran sumur minyak ilegal itu. Sejauh ini, polisi telah menutup 1.403 sumur ilegal di Jambi.
Sebelumnya, polisi menyebut, bahwa Satgas Karhutla Provinsi Jambi, telah berusaha melakukan mitigasi bencana melalui operasi water bombing untuk melokalisir api agar tidak meluas. Operasi pemadaman juga dilakukan sedikitnya 110 kali water bombing dengan mencapai 400 ton air.
Baca Juga:
Kakek 65 Tahun di Batanghari Cabuli Gadis Disabilitas Hingga Hamil 4 Bulan
2 Orang Diamankan Polisi
Dalam kasus kebakaran sumur minyak ilegal itu, Polda Jambi juga mengamankan seorang oknum polisi yang bertugas di Polres Batanghari Jambi. Oknum berinisial DR itu diduga terlibat insiden kebakaran sumur minyak itu dan juga diduga pemilik dari sumur yang terbakar tersebut.
Selain DR, polisi juga mengindentifikasi terhadap UJ warga di Desa Bungku yang diduga pihak yang mesti bertanggungjawab atas kejadian kebakaran sumur minyak ilegal tersebut.