Jambi.wahananews.co | Program Kosabangsa (Koloborasi Sosial Membangun Masyarakat) merupakan kolaborasi dalam pelaksanaan tri dharma antara insan akademik dari perguruan tinggi (PT) pelaksana dan PT pendamping. Pada Skema Kosabangsa tahun 2022 telah terseleksi sebanyak 25 proposal pengabdian kepada masyarakat dari 21 PT di Indonesia. Implementasi Program Kosabangsa ini dilaksanakan oleh tim PT pelaksana dan PT pendamping yang ditetapkan Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kemendikbud Ristek. Universitas Jambi (UNJA) sebagai PT pelaksana berkolaborasi dengan Universitas Diponegoro (UNDIP) sebagai PT Pendamping meloloskan Proposal Kosabangsa dengan tema “Implementasi Model Pengembangan Kemandirian Ekonomi Suku Anak Dalam (SAD) Berbasis Tanaman Obat Herbal Spesifik Taman Nasional Bukit Duabelas Provinsi Jambi”.
“Secara umum, agenda kegiatan ini adalah melanjutkan aktivitas pemberdayaan komunitas adat SAD berbasis potensi sumber daya yang ada di dalam TNBD yang telah dirintis UNJA sebelumnya,” ujar Dr. Fuad Muchlis, M.Si, Ketua Tim Pelaksana Kotabangsa UNJA.
Baca Juga:
3 Cara Menolak Permintaan Teman yang Sifatnya Memaksa
Tahun 2021, UNJA bersama Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), yakni PT. Sari Aditya Loka (SAL) yang merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit Grup Astra Agro, sukses berkolaborasi melaksanakan kegiatan serupa melalui skema Matching Fund, Kedaireka tentang Pemberdayaan SAD yang Terintegrasi dan Berkelanjutan.
Menurut Joko Subagio, perwakilan dari PT. SAL, pihak PT. SAL bersyukur dilibatkan oleh pihak akademisi dalam program ini. Karena, kegiatan yang dirintis melalui skema Matching Fund dapat berlanjut hingga saat ini. Joko juga menambahkan bahwa PT. SAL, akan turut secara aktif mendukung kegiatan ini dan tetap menjaga komitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai stakeholder-Forum Komunikasi Pembangunan Sosial Suku Anak Dalam demi kemandirian dan kesejahteraan komunitas SAD di Provinsi Jambi.
Kegiatan Implementasi Model Pengembangan Kemandirian Ekonomi SAD Berbasis Tanaman Obat Herbal Spesifik Taman Nasional Bukit Duabelas Provinsi Jambi ini dipusatkan di Penyangga TNBD, yakni Desa Pematang Kabau Kecamatan Air Hitam. Program ini bertujuan mengembangkan potensi ekonomi melalui pemanfaatan sumberdaya hayati tanaman obat tradisional berbasis etnis SAD udalam rangka mendorong kemandirian ekonomi SAD.
Baca Juga:
Kalah Main Game, Bocah di Meksiko Tembak Teman hingga Tewas
Program didesain melalui 4 kegiatan yaitu: Inisiasi pembentukan kelompok dan Asistensi Unit Usaha yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan SAD dalam mengolah dan mengembangkan tanaman herbal spesifik TNBD; Formalisasi Unit Usaha, yakni pendampingan untuk mendapatkan legalisasi Produk obat-obatan herbal, baik ke Badan POM dan Dinas Kesehatan; Konservasi Eksitu yang bertujuan untuk menjaga kelestarian berbagai jenis tanaman obat herbal dengan cara melakukan praktik budidaya tanaman herbal keluar dari habitatnya (TNBD) dan masuk ke dalam habitat baru yang lebih terkontrol dan intensif.
Selain itu, program juga diterapkan melalui pembangunan pasar produk tanaman herbal yang bertujuan untuk meningkatkan produksi dan nilai tambah dari obat-obatan tradisional yang telah diproduksi. Fokus kegiatan ini adalah fasilitasi jejaring pasar produk tanaman herbal, baik secara konvensional maupun secara digital (E commerce).