"Dengan diresmikannya proyek ini, insyallah ini bisa membawa keberkahan untuk tanah Jambi ini, terutama pula buat Indonesia," tegas Al Haris.
Sementara itu, Wakil Menteri (Wamen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyebut dengan beroperasinya Akatara Gas Processing Facility (AGPF) yang dikelola oleh Jadestone Energy Lemang Pte Ltd maka akan menjadi penyangga ketahanan energi nasional. Apalagi, saat ini sekitar 80% kebutuhan LPG nasional masih harus diimpor yang menyedot devisa hingga Rp 500 triliun per tahun.
Baca Juga:
Pemkot Jambi Catat Realisasi Perbaikan Jalan Rusak Capai Enam Puluh Persen
"Maka dengan adanya proyek seperti Akatara ini tentu bisa memproduksi LPG di dalam negeri sangat strategis," kata Yuliot.
Yuliot juga menerangkan bahwa adanya proyek yang diresmikan hari ini merupakan bagian penting dari strategi hilirisasi dan ketahanan energi nasional. Bahkan, dengan adanya proyek hulu migas tentunya juga akan mengurangi ketergantungan impor LPG.
"Ini yang harus dilakukan bagakmana ketersediaan energi ini terus ditingkatkan untuk nilai tambah di dalam negeri melalui hilirisasi. Inilah yang dinamakan bagian program utama dari pemerintah. Kalau untuk ketahanan energi nasional, Jambi ini juga merupakan penyangga energi yang mana ada gas, ada bahan bakar minyak dan juga di atasnya lagi ada pohon sawit yang menghasilkan minyak," ucap dia.
Baca Juga:
Ketua DPRD Jambi Tegaskan Bahaya Judi Online Bagi Generasi Bangsa Indonesia
Dengan hadirnya negara dalam mengelola sumber daya alam maka kekayaan alam itu tidak lagi dikelola oleh pihak negara lain. Yuliot menegaskan jika hilirisasi yang dilakukan hari ini pastinya dapat memberikan dampak yang cukup baik.
Dia menilai, hilirisasi yang mulai dilakukan juga akan menimbulkan peningkatan bagi kesejahteraan masyarakat serta ada peningkatan PDRB yang mana itu hampir 50 persen sampai dengan 60 persen.
"Jadi dengan adanya proyek Akatara yang menghasilkan gas, menghasilkan kondensat berarti ini juga akan meningkatkan ketersediaan energi di dalam negeri. Kami mengharapkan kegiatan investasi ini bisa berlanjut ke depan. Itu jangan kita sampai habis waktu tahun 2037 tidak ada kegiatan lagi. Tetapi dengan adanya kegiatan eksplorasi, kegiatan eksploitasi, kita dapat adanya peningkatan," kata Yuliot.