Jambi.WahanaNews.Co | Ratusan mahasiswa mengepung gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sungai Penuh Rabu (8/11/2023).
Mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Cipayung dan Aliansi Mahasiswa se Kabupaten Kerinci dan Sungai Penuh itu mengkritisi kinerja pemerintah daerah kota Sungai Penuh, sekaligus mendesak Kejaksaan Negeri Sungai Penuh untuk menyelesaikan kasus dugaan korupsi di wilayah Sungai Penuh.
Baca Juga:
Capai 2 Meter, Sagil Muhammad Rizki Jadi Siswa SD Tertinggi di Dunia
Aksi demo itu dilakukan saat peringatan HUT Kota Sungai Penuh ke 15 yang dipusatkan di gedung DPRD Sungai Penuh. Informasi diperoleh di lapangan ratusan mahasiswa menuntut delapan hal. Pertama minta diusut Tuntas Permasalahan Sampah Kota Sungai Penuh yang meresahkan.
Masyarakat (TPS3R dan TPA) meminta Kejari untuk menyelesaikan kasus – kasus secara Konkrit dan Profesional. Mengawal Problema Kepemilikan SPBU Kumun.
Selain itu mahasiswa meminta Penegasan penempatan Parkir, karena masih banyak di temukan parkir liar dan tarif yang tidak sesuai dengan Perda Kota Sungai Penuh No 2 Tahun 2016.
Baca Juga:
Warga Kerinci Tewas Digorok di Kebunnya Daerah Tebo, ini Penjelasan Polisi
"Kami minta juga Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit Mayjen H. A Thalib. Usut tuntas Permasalahan Rumah Sakit A Bakri. Tindakan Razia yang dinilai tidak lagi menertibkan tetapi sudah meresahkan masyarakat dan tidak sesuai dengan PP No 80 tahun 2012. Serta Penertiban pada tempat hiburan, " ungkap Arsal salah seorang mahasiswa saat demo.
Mahasiswa meminta petisi ini dilakukan oleh pihak terkait, baik pemerintah kota sungai penuh maupun pihak lainnya.
Dari pantauan aksi demo sempat ricuh antara aparat kepolisian serta sat pol PP dengan mahasiswa.