WahanaNews-Jambi I Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jambi Gelar seruan aksi di depan kantor DPRD Provinsi Jambi, Senin (08/11/2021).
Pemicu seruan aksi ini bermula ketika salah satu kader HMI alami kecelakaan akibat terserempet mobil tanki CPO pada saat melintas di daerah Mendalo.
Baca Juga:
Ketua DPRD Provinsi Jambi Soroti Sejumlah PR Pemprov Jambi di hari Kemerdekaan RI ke 77
Atas dasar kejadian tersebut, HMI Cabang Jambi menuntut pertanggung jawaban pihak terkait yang ditujukan kepada Instansi kepolisian yakni Kapolda.
Tidak hanya Kapolda, DPRD Provinsi Jambi dan Gubernur Jambi turut serta menjadi sorotan dalam aksi ini.
Adapun yang menjadi tuntutan HMI Cabang Jambi adalah meminta regulasi kebijakan atas padatnya mobilitas jalur lalu lintas yang ada di sepanjang mendalo hingga simpang rimbo.
Baca Juga:
Ketua DPRD Provinsi Jambi Terima Aspirasi KSBSI Dalam Unras Aksi Solidaritas
Bukan hanya, itu mereka juga meminta supaya dibuatkan pos-pos dan dikerahkannya pihak kepolisian di sepanjang jalan tersebut guna mengawasi apabila ada truk-truk batu bara yang melintas diluar jam operasionalnya.
Aksi yang dimulai dari pukul 11.00 WIB ini tidak menemukan titik terang. HMI Cabang Jambi mengkehendaki untuk dapat melakukan audiensi lansung dengan Ketua DPRD ataupun Gubernur.
Gubernur Jambi dan Ketua DPRD yang pada saat itu sedang berhalangan hadir dikarenakan dalam agenda diluar kota, pihak kepolisian mencoba menegosiasikan untuk mengadakan pertemuan selanjutnya menunggu ketua DPRD dan Gubernur Jambi berada di kota Jambi.
Tidak ingin pulang dengan sia-sia, sekumpulan kader HMI mencoba memaksa masuk hingga akibatkan aksi dorong-dorongan dengan pihak Kepolisian.
Perwakilan dari HMI mengatakan bahwa ketua DPRD dan Gubernur Jambi kehilangan hati nurani hingga tidak ada satupun sepenggal kata bela sungkawa atas meninggalnya salah satu kader terbaik mereka akibat kelalaian kebijakan yang tidak segera terlaksana.
Dengan menunggu di barengan dengan orasi, setelah beberapa jam kemudian akhirnya berhasil membujuk Sekda provinsi jambi untuk dapat hadir dan menanggapi terkait tuntutan aksi yang digelar.
Melalui Sekda Provinsi Jambi HMI meminta untuk dapat berbicara lansung dengan Gubernur melalui telepon. Namun Sekda tidak dapat memenuhi permintaan tersebut dan mengatakan sudah melakukan diskusi dan rapat antara pihak Pemda dan Polda Jambi terkait penambahan pos dan juga bekerjasama dengan Dinas Perhubungan.
Dihadiri oleh Dirlantas Polda membenarkan situasi lalu lintas yang terjadi pada saat ini. “Memang benar banyak sopir yang melanggar aturan dan tidak sedikit yang berujung maut dan kita juga sudah lalukan penindakan terhadap ribuan pelaku berupa penilangan,” ucapnya.
Merasa tidak puas atas aksi yang berlangsung hingga pukul 16:00 Wib, HMI menegaskan akan ada aksi selanjutnya hingga mendapatkan jawaban yang kongkret dari pihak DPRD dan Gubernur Jambi. (tum)