"KSP mendengar ini adalah untuk menyerap aspirasi, menerima masukan, saran dan kritik langsung dari masyarakat. Kita tampung kritik - kritiknya terus kita salurkan," tegasnya.
Aspirasi oleh berbagai organisasi tersebut disampaikan berlangsung cukup kondusif. Ada banyak aspirasi yang dikemukakan mereka kepada tim Kantor Staf Presiden.
Baca Juga:
KSP Kawal Kasus Pembakaran Rumah Wartawan Rico Pasaribu
Dimulai dari minimnya tindakan pemerintah dalam mencari solusi atas pertambangan liar, penyebaran paham intoleransi dan radikalisme yang masih marak di Provinsi Jambi, infrastruktur, konflik agraria, minimnya keadilan terhadap agama non muslim, konflik truk batubara hingga usulan akan pembangunan jalan tol di Provinsi Jambi.
Setelah peserta-peserta selesai menyampaikan masukan atau kritiknya, "KSP Mendengar" kemudian ditutup dengan respon pihak KSP.
KSP Mendengar sendiri telah berlangsung di 12 Provinsi sebelum provinsi Jambi dan akan terus digencarkan ke seluruh Indonesia guna menyerap beragam aspirasi yang akan langsung disalurkan Kantor Staf Kepresidenan kepada Presiden.
Baca Juga:
Moeldoko Bantah Ada Arahan dari Istana Agar KPK Proses Hasto PDIP
"Ini bukanlah pertemuan yang terakhir, setelah ini kita akan buat grup whatsapp KSP. Bapak Ibu bisa memberikan informasi ataupun input segala macam dan setiap minggunya akan kami monitoring isu," ucap Joanes Joko selaku tenaga ahli utama KSP.
"Dari monitoring isu itulah kami akan menurunkan mana yang isu strategis, prioritas, dan non prioritas," tutupnya. (tum)