“ Diduga para pekerja KKKS untuk mengejar target produksi, hingga melakukan kerja lembur. Diduga karena merasa kelelahan, sehingga menimbulkan faktor kelalaian. Hal ini juga akan kami dalami, dalam penyelidikan, yang akan kami tuangkan dalam BAP, ” kata Kepala Disnakertrans Provinsi Jambi, Bahari.
Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi Jambi. Sigit Eko Yuwono, berharap. Disnakertrans Provinsi Jambi dan pihak kepolisian (Polres Tanjung Jabung Barat dapat mempercepat penyelidikan kasus ledakan pipa gas yang terjadi di Petro China.
Baca Juga:
Penyidik KPK Panggil Direktur PT RDG Airlines dalam Kasus Dugaan Suap
“ Jika ada ditemukan kelalaian atau tindak pidana, naikkan ke penyidikan dan tetapkan siapa tersangkanya. Sesuai Undang Undang yang berlaku, dan hal ini sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan, serta untuk memberikan efek jera. Agar, dalam kegiatan kerja selanjutnya dapat berhati- hati,” kata Sigit.
Kasus ini sudah berjalan selama 26 hari, sejak 18 Desember 2022. Menurut Sigit, proses penyelidikan yang dilakukan Disnaker dan pihak Polres Tanjab Barat, terkesan lamban. “ Peristiwa kecelakaan kerja itu sudah hampir sebulan. Namun, sampai saat ini perkembangannya belum jelas,” kata Sigit.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel. Anggono Mahendrawan, juga berharap. Agar KKKS Petro China segera mendalami kejadian ini, dan bersinergi dengan pemangku kepentingan di daerah, sesuai tupoksi masing-masing. Memperhatikan koridor peraturan dan perundangan yang berlaku.
Baca Juga:
KPK Ungkap Tersangka Penyuap Eks Gubernur Papua Lukas Enembe Meninggal Dunia
Ketua Komisi II DRPD Tanjab Barat. Syufrayogi Saiful, juga meminta kepada pihak Petro China, untuk menyelesaikan insiden ini dengan baik. Menurut Syufrayogi, “ Jabung Ltd, merupakan perusahaan besar yang dikelolah oleh Petro China, seharusnya mampu menjaga keselamatan pekerja, dan konsekwen dalam melindungi pekerjanya, serta patuh dan taat pada hukum yang berlaku. [Yg]