Yosua Gultom
Apa pemerintah kurang perhatian terhadap desa atau pemerintah mungkin masih pada tahap perencanaan pembangunan atau mungkin sedikit lupa hingga desa ini kurang mendapatkan perhatian. Logika kami seakan berkata “kok bisa di zaman sekarang ada orang yang tidak mendapatkan akses internet?”, lantas bagaimana peran pemerintah selanjutnya?. Miris melihat mereka mencari internet harus pergi ke bukit atau bahkan harus pergi ke kota dengan jarak yang begitu banyak memakan waktu.
Baca Juga:
53 Warga Merangin Jambi Terjangkit HIV/AIDS
Mereka yang tinggal di kota yang sangat dengan mudah mendapatkan internet, sedangkan disini internet menjadi sebuah “harapan” yang sangat berharga. Miris sekali, apakah mungkin mereka mendapatkan informasi penerimaan siswa SMP, SMA, bahkan UNIVERSITAS diluar sana? Bagaimana mereka bisa mendapatkan informasi up to date di negeri ini? Kami tak mampu membayangkan itu, kami yang baru saja tinggal disini sedikit resah, bagaimana dengan mereka? Mungkin ibaratkan sebuah gelas yang penuh dengan air yang ingin menumpahkan keluh kesahnya tapi entah kemana.
Sekolah-sekolah disini bukan hanya kekurangan jaringan internet tetapi sebuah buku pun juga sangat kekurangan, di kala kota sekolah-sekolah banyak perpustakaan buku tanpa berpenghuni, disini jangan buku, perpustakaan sekolah saja tidak ada. Lantas logika kami selalu bertanya apa yang dimaksud “kesetaraan”?.
Kulihat kerutan senyuman kebahagiaan dari anak-anak dengan kedatangan kami disekolah mereka, mereka menyambut kami dengan semangat dan penuh harapan. Bapak/Ibu guru yang sangat baik, ramah senyum, yang memberikan kami fasilitas untuk lebih dekat berkenalan dengan anak-anak sekolah khusunya Sekolah Dasar 038 Desa danau. Kami bercengkrama dengan mereka, mereka begitu bersahaja, mereka mempunyai cita-cita yang begitu tinggi yaitu ingin kuliah seperti kakak-kakak dan ingin memajukan desa ini, seketika itupun kami terdiam. Ada kekaguman kami terhadap mereka sekaligus malu, bahwa mereka sangat mencintai Indonesia, sangat menjiwai kebangsaan, dan bahkan mereka hafal nama-nama pahlawan, lagu nasional, UUD 45, dan pancasila.
Baca Juga:
Seorang Pria Pedagang Perhiasan Emas Tewas Dirampok
Desa danau begitu indah nan rindang dengan alamnya yang masih terjaga dengan baik, masyarakatnya yang begitu ramah, dan banyak nya hewan ternak berkeliaran bak desa pada umumnya. Apalah arti sebuah keindahan sebuah alam jika tidak dapat dirasakan semua masyarakat Indonesia. Banyak sekali spot-spot yang pantas untuk di sebar luaskan, namun lagi-lagi keterbatasan internet.
Adat istiadat disini bernuansa kekeluargaan yang hanya kami temukan disebuah desa. Harapan yang begitu besar dari anak-anak sekolah semoga mereka memiliki perpustakaan buku dan adanya jaringan internet yang dapat diakses semua warga desa danau dapat terwujud, Semoga Saja.
Penulis adalah Mahasiswa Univertas Jambi pada Fakultas Peternakan