Kasriwandi yang juga merupakan petani sawit itu juga menyebutkan, sejak Presiden mengumumkan membuka kembali keran ekspor CPO bebera perusahaan sudah menaikan harga TBS nya ke para petani. Kenaikan itu mulai dirasakan meski belum ada surat resmi cabutan larangan ekspor CPO itu.
"Walau belum ada surat resmi baru pengumuman saja oleh bapak Presiden, sudah nampak dampaknya ya. Dampak itu mulai terasa karena beberapa perusahaan ada yang sudah menaikan harga TBS ke para petani yang non mitra, mulai Rp 150 rupiah sampai Rp 200 rupiah perkilonya. Hal itu juga hampir sama dengan sebelumnya ketika pak Presiden umumkan larangan ekspor CPO harga TBS langsung amblas," ucap Kasriwandi.
Baca Juga:
Hendak ke Pesantren, Santriwati Ini Malah Dilecehkan Oleh Sopir Travel
Sebagai petani sawit tentu Kasriwandi juga berharap agar kebijakan Jokowi membuka kembali ekspor CPO ini bisa membuat TBS nantinya naik kembali. Dia juga meminta kebijakan baik buat petani sawit ini tidak hanya sementara.
"Harga minyak CPO dunia kan juga lagi naik, jadi jangan sampai lagi ada larangan ekspor CPO lagi. Apalagi kondisi minyak goreng juga tidak ada kelangkaan lagi dipasaran. Dengan dibukanya kembali larangan ekspor CPO ini pastinya tidak menyengsarakan petani tetapi malah sebaliknya dapat membantu para petani sawit seluruh Indonesia," sebut Kasriwandi.
Sebelumnya diketahui, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Jambi mencatat ada sebanyak 30 persen petani sawit yang memilih tidak melakukan panen setelah harga tandan buah segar (TBS) terjun bebas. Anjloknya harga TBS itu membuat petani sawit di Jambi lebih memilih membiarkan buah sawit mereka membusuk ketimbang merugi.
Baca Juga:
Seorang Kuli di Jambi Kena Tendang Saat Angkut Karung, Pelaku: Itu Gurauan!
"Sejauh ini, belum 1 bulan kebijakan larangan ekspor CPO diberlakukan ada sekitar 30 persen petani sawit di Jambi yang memilih tidak panen, itu ya karena harga nya anjlok, jadi bukannya untung malah rugi, jadi lebih memilih buah sawit mereka busuk dibatang ketimbang panen," kata Ketua DPW Apkasindo Jambi, Kasriwandi kepada detikSumut, Rabu (17/5).
Kebijakan pemerintah melarang ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) membuat harga tandan buah segar (TBS) terjun bebas. Menurut Kaswandi, berdasarkan data Dinas Perkebunan Jambi, harga TBS saat ini sebesar Rp 2.808,97 ribu rupiah, harga tersebut anjlok terlalu tinggi. [yg]